Selasa, 15 November 2011

Solo - Jakarta, ada cerita dibalik usaha

Bismillah, dimulai dari stress tingkat dewa karena sudah bosan di Solo ditambah pak dosen belum juga meng-acc skripsi saya, akhirnya saya putuskan, rabu 9 November 2011, pukul 03.00 WIB start dari Puskom UNS, dan subuh di tengaran, salatiga (kabupaten Semarang) ...
Solat Subuh dulu ah, di masjid depan ne madrasah
Parkir manis, walau agak burem
Ku lanjutkan perjalanan setelahnya, setelah melibas boyolali, salatiga, ungaran dan semarang, akupun terhenti disebuah gerbang tempat pendidikan calon polisi yang ternyata ada di semarang ....
Tampak Depan
Biar Tambah yakin, No Pict = Hoax ...
keren dah pokoknya, padahal baru 1/8 perjalanan. Dan selepas semarang, kota yang kita tuju (klo ngga salah) kendal. Karena saat itu masih pagi, dan track saat itu cerah banget dan sepi pula, jadilah pagi ini ditemani track lurus ,,,

9-11-11 Pict 1 (tampak depan)
9-11-11 Pict 2 (tampak samping kanan)
9-11-11 Pict 3 (tampak samping kiri)
Tampak santai ... :)
Hehehe, itu tadi jepretan yang layak, sisanya cuma poto narsis saya yang kena sensor. Ok, back to topic, setelah berhenti sejenak menikmati suasana jalan, saya memutuskan jalan lagi hingga kurang lebih sampai Tegal baru bisa sarapan. Klo dipikir2, nasi pinggir jalan memang kurang begitu layak makan, tapi karena lapar mendera, hajar saja lah ...
Antara Laper dan Doyan :), abis 4500 saja
klo tadi udah ngisi perut, saatnya ngisi gizi. Mampir dulu deh di salah satu minimarket untuk beli air dan kembali ke 100% #noiklan ...
Menurunkan semua beban
Mayan, parkir gratis :)
Narsis dikit ah, boleh donk
hiahahahaha, itu tadi sekilas poto yang ingin saya bagikan saat perjalan solo - jakarta feat thunder #edisi galau.  Dari pagi sampe menjelang sore, langit masih amat sangat bersahabat, hingga saat selepas solat ashar, langit Cirebon menunjukkan tanda2 akan hujan, tadinya saya santai aj, karena toh bawa mantel, eh ternyata mantelnya tembus alias tas bawaan saya merembes masuk air, akhirnya saya putuskan berteduh


Dan yang terparah adalah banjir dan badai di indramayu. 3 jam lebih saya harus berteduh dibawah warung remang - remang (percaya ga percaya dah) yg memang lampunya ngga begitu terang. mau poto, tapi saat itu takut kamera kena air, jadilah cerita indramayu sampe bekasi cuma bisa dijelaskan lisan, tanpa bisa di tunjukan lewat pesan gambar :(

Tapi setelah jalur membingungkan karawang bekasi (kaya judul puisi chairil anwar) sukses membuat saya muter2 nyari jalan  motor, karena saya salah milih jalur dimana jalur menuju jakarta ternyata langsung masuk tol. Setelah lama berputar2, akhirnya bertemu juga jalan yang benar menuju bekasi, dan di salah satu pom bensin, saya berhenti untuk melepas penat, sambil melihat ternyata jam sudah menunjukkan pukul 00.00 lebih, 10 November 2011. : SELAMAT HARI PAHLAWAN :

Tampang lelah ngga mirip simoncelli :)

Kaki dan spakbor yang bersimbah tanah #lebay
dan akhirnya setelah sampe di bekasi, saya putuskan untuk mengakiri penggalauan saya di Monumen Nasional (MONAS), saat itu klo ngga salah pukul 02.00 WIB kurang dikit, dan ternyata monas di malam hari keren abis, sorot lampu, jalan sepi dan suasana yang tenang, beh, keren pisan pokoknya ,,,
Lihatlah, itu MONAS
Biar tambah puas #narsisnya :)
-SEKIAN-

Selasa, 08 November 2011

Menapaki lingkar labirin alam Indonesia (Edisi ungaran) ... Part 1


Day 1


Ku mulai ceritaku saat pertama kali naik gunung. Kalo tidak salah sekitar akhir tahun 2010 saat itu Fauzan N.A, teman SMA ku mengajak ke G.Ungaran. Dan dimulailah hobi "munggah gunung" bersama.




Banyak hal yang mesti dipersiapkan, tidak hanya mental saja, tapi logistik selama perjalanan juga harus dipersiapkan secara matang. (FYI : Jarang ada warung di atas gunung, kecuali gunung lawu)

Packing dan check barang


Pengalaman pertama, benar - benar membuatku dag dig dug der ... Tapi cuek aj, toh saya ngga sendirian, dan mulailah perjalanan kita ...

1 Langkah menuju 10000 Langkah


Sesekali diselingi canda tawa dan nyanyian


>>>> To be Continue

Senin, 07 November 2011

Sore itu, di desa Jaten

Aku dan teman - teman memutuskan untuk jalan - jalan setelah kurban. Walau langit mendung, JANJI TETAPLAH JANJI

Siap - siap balap dan jalan - jalan sore



dan sepertinya, tak lama setelah meninggalkan solo menuju tempat yang dituju, mendungpun menyambut dan riuh - riuh sang bayu semakin terdengar begitu kencang
Tinggal menunggu waktu



Dan sebelum menuju tempat yang dituju, badaipun datang, untunglah masih ada hik / angkringan yang buka 
dan kami pun berteduh disana


Detik - detik memutuskan berteduh



Dan akhirnya, kami pun berteduh di depan kampus orang :)

Narsis :)

Minggu, 06 November 2011

Bersama, kita bisa

Miniatur sebuah team
Ternyata Idul Adha bisa juga memberi cerita

Sejarah Idul Adha


    Menurut sejarah, Idul adha di peringati sebagai sarana pengingat akan sejarah khususnya bagi yang beragama Muslim (Islam). Hal ini dilakukan sebagai tanda ketaatan akan perintah Allah SWT yang meminta hambaNya untuk berkurban (Q.S Al Kaustar : 2). Bila kita mau mempelajari sejarah lagi, ada cerita tentang nabi Ibrahim a.s dan Ismail a.s yang notabene adalah ayah dan anak. Saat itu, Ibrahim a.s mendapat mimpi berulang kali yang menujukkan bahwa ia harus menyembelih anaknya agar mampu membuktikan kesalehan ia pada Allah SWT.


     Singkat cerita, Ibrahim pun menceritakan perihal tersebut pada anaknya Ismail, dan sebagai anak yang berbakti dan menuruti perintah Allah SWT, Ismail tidak keberatan. Dan dimulailah keduanya berjalan untuk melaksanakan perintah tersebut. Dalam perjalanan, banyak sekali godaan yang mencoba merubah pendirian Ibrahim agar mengurungkan niatnya menunaikan perintah Allah SWT, tetapi karena ia bersama anaknya yang soleh, akhirnya perintah itupun bisa dilaksanakan.


       Di detik - detik terakhir ketika Ibrahim hendak menyembelih anaknya, tiba - tiba datanglah pertolongan Allah SWT lewat perantara malaikatnya secara ajaib, merubah Ismail menjadi gibas, dan Ismail pun selamat serta makhluk yang disembelih Ibrahim itu dirubah menjadi gibas / kambing. Sehingga untuk memperingati momen tersebut, seluruh umat Muslim di dunia merayakannya sebagai kemenangan / Ied adha 
Sekian



Bahkan kambing pun gemar tersenyum, masa kita kalah ...